Minggu, 16 Maret 2014
Bermain Game dan Efeknya untuk Otak
08.06
No comments
Di era teknologi digital seperti sekarang, kita banyak
menemukan bermacam permainan atau game elektronik - gratis ataupun berbayar-
dengan bermacam platform-nya.
Hotgame-online.com. Dewasa ini, banyak orang mulai keranjingan
bermain game yang bisa diunduh dari Facebook, aplikasi game komputer atau game
dari console seperti Playstation, Xbox, dan Nintendo.
Selama ini banyak orang
merasa bermain game hanyalah untuk relaksasi semata. Tetapi banyak dari mereka
tidak mengetahui bahwa bermain game ternyata bisa meningkatkan performa otak.
Seperti diungkapkan oleh Dailymail.co.uk, para peneliti dari Jerman menemukan
bahwa bermain video game setidaknya 30 menit perhari dapat memicu peningkatan
di daerah tertentu di otak.
Riset yang mereka lakukan terhadap dua kelompok berbeda
(gamer dan non-gamer) menunjukkan hasil yang berlainan setelah melalui tes MRI
(Magnetic Resonance Imaging). Kelompok gamer, yang memainkan game setidaknya 30
menit sehari, menunjukkan adanya pertumbuhan pada bagian hipokampus kanan (otak
besar), korteks prefrontal kanan dan juga pada otak kecil mereka. Pertumbuhan
di semua area tersebut berperan dalam dalam orientasi spasial, pembentukan
memori dan perencanaan strategis serta keterampilan motorik. Selain itu bermain
game dipercaya bermanfaat dalam membantu proses terapi pada gangguan kejiwaan
yang menyebabkan otak menyusut atau berubah seperti; skizofrenia, gangguan
stres pasca-trauma dan Alzheimer.
Dengan adanya
penemuan positif dalam riset tersebut, tampaknya tidak ada salahnya bermain
game, bukan? Maraknya industri gaming pun membuat banyaknya perusahaan game
bertebaran dan membidik berbagai usia, dari anak-anak hingga dewasa. Sayangnya
tidak sembarang game diyakini bisa membantu perkembangan otak secara langsung,
terutama untuk orang dewasa. Saat ini orang orang dewasa di Amerika Serikat,
Eropa dan Jepang, sedang menggandrungi game yang khusus membantu perkembangan
otak mereka, khususnya pada bidang kognitif dan eksekutif.
Game yang diciptakan khusus untuk mengasah otak ini biasanya
bukan sembarang game, melainkan permainan yang didesain secara seksama oleh tim
ilmu saraf yang mempelajari bidang neurosains manusia. Game ini pun dikemas
dengan tampilan yang menarik dan menyenangkan agar penggunanya tidak merasa
bosan.
Saat ini di Indonesia
sendiri telah hadir sebuah aplikasi game asah otak berbahasa Indonesia bernama
Logisera. Dalam menciptakan bermacam game-nya Logisera menggandeng tim ilmu
saraf dari Universidad Autonoma De Madrid, Spanyol, melalu riset
berkesinambungan selama 10 tahun dalam bidang ilmu saraf manusia. Hasilnya,
sebuah terobosan dalam industri permainan yang diciptakan khusus untuk mengasah
otak para pengguna dewasa.
"Kami ingin mengenalkan masyarakat Indonesia kepada
jenis game yang bukan game biasa, melainkan game asah otak yang dapat membantu
mereka meningkatkan fungsi kognitif otak," jelas Kostas Stavrakis,
Direktur dari PT. Logisera.
Kostas Stavrakis
Pada permainan Logisera, para pengguna dewasa bisa
menciptakan sendiri profil pelatihan otak mereka. Pengguna dapat memilih bidang
kognitif mana yang ingin mereka tingkatkan; memori, atensi, ketangkasan,
pemecahan masalah atau fleksibilitas, dengan judul-judul menarik seperti
"Who Ate my Pizza?" dan "The Killer Frog".
Dr. Roberto
Colom, Profesor Psikologi dari Universidad Autonoma De Madrid, Spanyol, yang
mengepalai tim ilmuwan neurosains dibalik Logisera turut menambahkan,
"Niscaya Anda bisa merasakan adanya perkembangan pada bidang-bidang kognitif
otak yang ingin Anda latih dengan memainkan rangkaian game Logisera setidaknya
10 menit setiap harinya."
Dr. Roberto Colom
Versi Beta dari game asah otak Logisera telah diluncurkan
pada 7 Maret 2013 dan bisa Anda mainkan gratis di www.logisera.com. Kunjungi
website-nya, mainkan game-nya dan dapatkan kesempatan untuk memenangkan 3 buah
Samsung Galaxy Tab 3 terbaru.
0 komentar:
Posting Komentar