CALON SUAMI: "Janji tentang apa?"
CALON ISTRI: "Berjanjilah, bila kita punya anak nanti,
senakal dan sebandel apapun, semarah dan sejengkel apapun dirimu,
berjanjilah... Untuk tidak memukul anakmu di kepalanya!"
CALON SUAMI: "Baiklah.. Aku berjanji."
CALON ISTRI: "Terima kasih."
CALON SUAMI: "Tapi bolehkah aku tahu apakah
alasannya..?"
CALON ISTRI: "Aku ingin kau selalu ingat janjimu, untuk
mendidik anak-anakku nanti dengan baik, sopan, disiplin dan bijaksana. Tanpa
adanya kekerasan dan kesewenang-wenangan.
Jadi hati-hatilah mendidik putra putriku nanti. Manakala kau
memukul, maka pukullah di bagian kaki jangan bagian kepala. Apabila kau memukul
anakmu di bagian kepala, sama artinya kau berhadapan dengan aku. Kau memukul
anakku di kepala, maka jatuhlah talak 1."
CALON SUAMI: "Baiklah, aku akan pegang janjiku
padamu."
CALON ISTRI: "Ketahuilah, di kepala ada banyak sel dan
saraf. Manakala kau pukul kepalanya, atau kau jewer kupingnya, maka putuslah
beberapa sel penting di kepalanya. Ada sel yang berhubungan dengan kecerdasan,
IQ, kearifan, kesopan santunan, keberanian, sosial dan lain-lain. Coba
perhatikan..
Banyak anak depresi karena dipukuli ortunya. Banyak anak
jadi brutal karena sering dipukuli bapaknya. Banyak anak jadi bodoh karena
dijewer kupingnya. Banyak anak cenderung penakut karena sering dibentak-bentak
ortunya."
CALON SUAMI: "Ok Ok aku paham. Intinya, jangan ada
kekerasan dalam pendidikan anak-anak kita nanti."
CALON ISTRI: "Yups, Yang ada adalah latihan kemandirian
dan kedisiplinan, karena kekerasan bukanlah kedisiplinan, melainkan arogans dan
penyaluran amarah belaka."
0 komentar:
Posting Komentar